Dia milikmu seutuhnya
aku tidak pernah terlintas
sedikit pun
di hatinya.
Jangan khawatir.
Aku mencintainya
: cinta yang kadang kala menyakitkan
cinta yang terlalu besar untuk disingkirkan
cinta yang sesungguhnya.
Kamu tidak akan pernah
mencintainya sepertiku
kamu tidak memahaminya,
kamu tidak bisa mendengar.
Kenapa?
Karena dia tidak cerita ke kamu,
tapi dia cerita ke aku segalanya!
segalanya
tentang kamu.
Kadang hati ini meronta
menangis, minta kebebasan
sering hati ini berteriak!
melantunkan nada sedih.
Aku sendiri suka tidak mengerti
mengapa aku masih mencintainya,
mengapa aku rela disakiti
mengapa aku tidak cemburu
melihatnya bersamamu.
Padahal setiap hari
yang diucapkannya cuma kamu,
kamu,
dan kamu.
Ketika dia menatapmu,
senyumnya begitu tulus dan bahagia
ketika aku menatapnya
indah bola matanya
seolah menari menyisir ruang.
Tentu saja!
Aku pernah menginginkannya
aku berharap,
sampai sekarang pun aku masih berharap
tapi aku sadar,
hatinya tidak pernah buatku
sedikit pun tidak pernah
Siang malam yang dipikirkannya
cuma kamu,
kamu,
dan kamu.
Baginya,
aku hanya sekedar sahabat
sepasang telinga yang tak pernah bosan,
pundak yang empuk buat menangis,
dan wadah mencurahkan isi hati.
Apa ruap isi hatinya?
Tentu saja kamu,
kamu,
dan kamu.
Sebesar apa pun hatinya,
aku tak akan muat di situ
aku juga tak memaksa,
asal dia bahagia
sama kamu,
atau orang lain.
Kalau sampai kamu patahkan hatinya,
kamu sakit jiwa
: gila!
tak punya hati
kalau sampai itu terjadi,
kamu lebih jahat dari pembunuh.
Kamu tidak perlu takut
akan keberadaanku
karena sekalipun aku ingin
mengambilnya darimu,
aku tidak akan pernah bisa.
Karena baginya,
aku tak pernah ada!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar